Ibu, bapak, saudari-saudara, para suster, dan anak-anak terkasih, kemarin dihari pertama triduum, kita sekalian diajak mengenal kembali sosok Pelindung Paroki kita tercinta, yaitu Santo Philipus Rasul.
Pengantar
Ibu, bapak, saudari-saudara, para suster, dan anak-anak terkasih, kemarin
dihari pertama triduum, kita sekalian diajak mengenal kembali sosok Pelindung Paroki kita tercinta, yaitu Santo Philipus Rasul. Pada hari kedua triduum ini, kita diajak mencari dan menemukan KEUTAMAAN dari Santo Philipus Rasul. Mencari dan menemukan hal-hal baik yang dihidupi dan dikerjakan oleh Santo Philipus Rasul, sangatlah penting bagi kita, sehingga dimasa ini dan masa mendatang, baik secara pribadi pun bersama, sebagai warga Paroki ini, lebih hidup sebagai sakramen keselamatan Tuhan bagi banyak orang.
Pesan dalam Surat Ibrani13:7-9 masih sangat urgen untuk kita hayati dimasa
ini dan masa mendatang. Bahwa sebagai warga Paroki ini, kita DIPANGGIL untuk MENCONTOH SEMANGAT IMAN dan KERASULAN SANTO PHILIPUS RASUL (Ibr13:7). Keberanian dan ketekunan kita untuk mencontoh Santo Philipus Rasul, sungguh akan merupakan perjuangan untuk memelihara dan mendewasakan iman, supaya tidak disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing (Ibr 13:9).
Keutamaan Santo Philipus Rasul
Philipus dikenal sebagai murid dan rasul yang berempati tinggi terhadap orang yang lemah dan miskin. Philipus tidak ingin orang hidup dalam ketidakpastian dan kekurangan. Kepada Natanael yang sungguh meragukan sesuatu yang baik datang dari Nazareth, disikapi dengan tenang, sambil berkata kepadanya: “Mari dan Lihatlah/Veni et Vide ” (Yoh1:45-47). Ketidak pastian yang dialami oleh Natanael, dijawab dengan oleh Yesus yang berkata: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan didalamnya! ” (Yoh1:47-48). Philipus yang sudah sekian lama hidup bersama Yesus, mengalami bagaimana Yesus memberi makan lima ribu orang (Yoh6:1-15), masih berkata kepada Yesus: “Dimanakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan ?” (Yoh6:5). Masih kata Philipus: “Roti seharga dua ratus dinar tidak cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja ” (Yoh6:7). Suatu sikap iman dan kasih yang hidup diperlihatkan olehnya, bahwa karunia yang dari Tuhan haruslah dirasakan oleh banyak orang.
Selain berempati tinggi, Santo Philipus Rasul juga tekun untuk mengenal dan mewartakan siapakah Yesus kepada orang lain. Sikap tekun untuk mengenal dengan lebih baik siapakah Yesus, diungkapkan lewat permintaannya kepada Yesus: “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami ” (Yoh14:8). Philipus tentulah sadar, bahwa tidaklah cukup hanya menjadi murid, haruslah juga menjadi Rasul, yaitu mewartakan siapakah Yesus, apa yang diajarkan, dan apa yang dikerjakan-Nya.
Mengenal dengan benarakan siapakah Yesus, apa yang diajarkan dan apa yang dikerjakan-Nya, telah menjadi semacam “amunisi” indah dalam peziarahan imannya sebagai murid dan Rasul Tuhan. Dengan hati penuh sukacita, dia berkata kepada Natanael: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, Anak Yusuf dari Nazareth ” (Yoh1:45). Dengan berkata demikian itu, tersirat jelas bahwa buah-buah perjumpaan dengan Yesus yang adalah Anak Allah, haruslah dapat dirasakan oleh banyak jiwa. Kasih karunia Tuhan yang telah dirasakannya, mendorongnya mewartakan Injil hingga ke Yunani, Syiria dan Phrygia, juga diwilayah orang-orang Samaria
Berminatkah kita untuk mengenal Tuhan, ajaran, dan karya-Nya?
Ibu, bapak, saudari-saudara, para suster, dan anak-anak terkasih, ada tiga keutamaan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada kita orang beriman, yaitu IMAN, HARAP, dan KASIH. Ketiga keutamaan ini dikenal dengan sebutan keutamaan Teologal. Keutamaan-keutamaan yang ada berperan penting dalam membentuk diri seorang beriman, sehingga menjadi pribadi yang berkenan kepada Allah dan dihormati oleh manusia, mengingat hidupnya didunia telah menjadi berkat bagi oranglain (Bdk.Rom14:18). Para murid dan rasul Yesus, pada awalnya adalah orang-orang sederhana, demikian halnya Santo Philipus Rasul. Berkat iman, harap, dan kasih kepada Tuhan, baik sebagai pribadi pun bersama, mereka berjuang untuk semakin MENGENAL dan MENGIMANI Yesus Kristus. Ketekunan itu,kemudian menjadi TELADAN bagi Jemaat perdana, dimana mereka setia mengadakan doa bersama, memecahkan roti, mengenali Tuhan dari pengajaran para rasul (Bdk. Kis2: 41-47).
- Sebagai warga Paroki Santo Philipus Rasul, kita berbangga hati bahwa yang menjadi pelindung bagi kehidupan jemaat diParoki ini adalah sosok seorang Rasul Yesus. Rasul yang mengenal dengan baik siapakah Yesus dan mengalami bagaimana Yesus melakukan karya-karya ajaib atau mukjizat.
- Santo Philipus mengenali Yesus adalah MESIAS artinya Penyelamat. Pengenalan itu berakar pada “durasiwaktu ” kebersamaan Philipus yang hidup bersama Yesus. Setiap kita memiliki durasi waktu berbeda satu terhadap yang lain, ketika menjadi murid Yesus; ada yang dibaptis saat dewasa, dibaptis saat bayi, atau dibaptis saat remaja.
- Pertanyaan refleksinya adalah, disepanjang usia kita menjadi murid Yesus Kristus, siapakah Yesus itu menurut Anda? Apakah Anda tekun membaca ajaran para rasul yang tersurat dalam Alkitab? Apakah Anda tekun merayakan Ekaristi, doa bersama, dan bersatu dalam persekutuan umat; diLingkungan dan diParoki ataukah SENANG beribadat di Paroki lain, karena hadir sebagai penonton?
Terima kasih,
Tuhan memberkati kita sekalian.
Amin.
Ditulis oleh Rm. Marius Lami, CP