Menu

Bagaimana kita mencintai Firman Tuhan?

CAHAYA PHIRAS

Tuhan, siapa yang boleh diam di kemahMu  

 (Mzm 15:2-5)

Warga Phiras terkasih, hari ini kita merayakan Liturgi hari Minggu Biasa ke-22 dan sekaligus merayakan Bulan Kitab Suci Nasional. Hari ini secara Nasional, umat Katolik membuka bulan bakti kepada Kitab Suci di setiap Paroki. Dalam satu bulan ke depan, baik pribadi pun secara bersama, di dalam keluarga dan setiap lingkungan, umat Katolik mengkhususkan waktu satu jam atau lebih untuk dengan rendah hati MEMBACA Kitab Suci.

Kita sering melantunkan syair ungkapan kekaguman kita akan kuasa Firman, lirik berikut: Firman-Mu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku.  Hari ini di dalam bacaan kedua dari Surat Rasul Yakobus 1:21; Rasul Yakobus berkata: Terimalah dengan lemah lembut Firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Nah kita tentu mengagumi juga kita melantunkan lirik tersebut di atas. Maka pertanyaan kritis yang akan ditujukan kepada kita yaitu Firman Tuhan yang seperti apa? Atau kata-kata Tuhan yang seperti apa?  Naah, berhadapan dengan nada kritis seperti ini, kan kita harus menjawabnya. Lalu bagaimana kita bisa menjawab dengan benar dan tepat, kalau ternyata kita tidak pernah baca?

Sarana tersedia: ada buku Kitab Suci dan ada Aplikasi EKatolik. Juga ada Liturgi Sabda dalam Ibadat bersama. Bagaimana kita mencintai Firman Tuhan? Bulan bakti KITA kepada Kitab Suci, menggugah kita baik secara pribadi pun bersama untuk membaca bila perlu menghafal ayat ayat tertentu dan dijadikan spirit dalam karya sehari-hari. Ketika kita, baik pribadi pun bersama biasa membaca Firman Tuhan, akan mampu mengalami bagaimana kuasa Firman itu bekerja sebagai TERANG bagi jalan kita dan PELITA bagi kaki kita.

Rasul Yakobus dalam surat 1:22-23 memberikan suatu masukan kepada kita umat beriman; Hendaknya KITA menjadi PELAKU FIRMAN Tuhan dan bukan hanya menjadi PENDENGAR atau pun PEMBACA Firman. Anjuran Yakobus sangalah aktual dan relevan; bahwa untuk menjadi PELAKU Firman tentulah kita seharusnya sudah pernah DENGAR atau BACA isi Firman Tuhan. Demikian untuk BERSAKSI tentang kuat kuasa Firman Tuhan, tentulah kita harus mengalami-Nya.

Karena itu hal yang utama adalah MENDENGARKAN dan MELAKSANAKAN apa yang menjadi kehendak rencana Allah. Maka benar pula perkataan Yesus: Yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan dan melaksanakan Firman Allah (Luk 11:28). Atau Firman-Nya: Yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga ialah mereka yang melakukan kehendak Bapa-Ku (Mat 7:21).

Injil hari ini meneguhkan kita semua untuk BELAJAR hidup sebagai umat Tuhan yang tidak munafik.  Kita dituntun oleh Firman-Nya untuk melakukan segalanya dengan iman dan dengan sepenuh hati, semua untuk kemuliaan Tuhan dan juga keselamatan jiwa kita. Maka ibadat bersama, doa pribadi, keterlibatan dalam peran apapun tidaklah terpisah dari kehidupan riil kita. Apa yang kita imani dan sambut di gereja, menghidupi kita di dalam karya nyata kita di luar gereja; di keluarga dan di tempat karya kita masing-masing.

Semoga Firman Tuhan yang kita baca, kita pahami, dan kita hayati menjadikan kita layak diam di kemah-Nya. Tuhan memberkati kita

(P. Marius Lami, CP)

Flo.Phiras

Flo.Phiras

Related Posts