Menu

“Jangan kamu cegah dia. Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi NamaKu, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.”

CAHAYA PHIRAS

MENGHILANGKAN SEKAT-SEKAT

Bil. 11:25-29; Yak. 5:1-6; Mrk. 9:38-43.42-48

Jangan kamu cegah dia. Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi NamaKu, dapt seketika itu juga mengumpat Aku.”

Saudara-saudari yang terkasih, manusia di dalam dirinya, ada kecenderugan untuk mengotak-kotakkan sesamanya. Membuat sekat dalam hidup dengan sesamanya. Dan sekat-sekat itu bisa berdasarkan; agama, ras, daerah, bangsa, politik, bidaya, ekonomi, dan lainnya. Dalam sejarah banyak konflik, peperangan, pertentangan yang terjadi akibat sikap yang demikian, karena itu Yesus menegur Yohanes. Yohanes dan teman-teman melaporkan kepada Yesus bahwa ada orang d luar kelompok mereka yang mengusir setan dengan menggunakan nama Yesus. Mereka protes karena mereka beranggapan persektuan dengan Yesus itu hanya menjadi milik mereka, hanya mereka yang punya hak. Tidak boleh ada orang atau kelompok lain yang masuk dalam persekutuan dengan Yesus. Hanya diri merekalah yang  boleh mendapatkan kekuatan istimewa dari Yesus untuk melakukan mukjizat dan tanda-tanda yang ajaib.

Namun justru Yesus menegur mereka, “Jangan kamu cegah dia. Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi NamaKu, dapt seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita , ia berada di pihak kita.” Manusia cenderung mengelompokkan dirinya dalam kelompok “kami” dan “mereka”. Hal ini sangatlah berbahaya ketika menganggap kelompok kami lebih unggul daripada kelompok mereka. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus ingin menghindari bahaya dari hidup dengan sekat-sekat yang justru akan memecah belah mereka. Orang-orang yang juga mengusir roh jahat atas nama Yesus adalah satu dalam perjuangan melawan kejahatan. Sehingga, ketika mereka berjuang juga untuk mengalahkan kejahatan dan memajukan kebaikan maka mereka aalahaa satu. Dan jika mereka menjadi satu dalam menyebarluaskan kabar gembira maka mereka telah melakukan hal-hal yang tepat dan itulah yang Yesus kehendaki untuk kita lakukan.

Banyak kejahatan yang terjadi di muka bumi ini karena orang menganggap diri dan kelompoknya lebih baik, unggul dan benar dari orang dan kelompok lain. Padahal jika kita memiliki kebesaran hati untuk mengakui bahwa kebaikan dan kebenaran juga bisa ada pada orang dan kelompok lain, maka tidak akan ada pertentangan, perdebatan yang mengakibatkan perpecahan, yang ada adalah persatuan sebab kami dan mereka adalah satu. Setelah memperoleh kesepakatan dan pemahaman bahwa kami dan mereka adalah satu maka kini kata kami dan mereka dileburkan menjadi satu dan yang digunakan adalah kata “kita” . Karena itu, kita buang jauh sekat-sekat yang ada dalam diri kita. Kita semua adalah satu. Semoga. Amin.             

 

(P. Markus Mukri, CP)

Flo.Phiras

Flo.Phiras

Related Posts